Size 14 is not fat either ini
adalah buku kedua Meg dari serial size .. is not fat. Jadi tau bukunya dari
jaman SMA dan baru pengen baca akhir tahun kemaren dan ternyata dicari-cari
udah ga nemu. Eeh ketemunya malah buku keduanya. Seharusnya aku baca dulu yang
size 12 is not fat tapi ga nemu yaudah ya langsung baca yang ini ajah.
Jadi Heather Wells ini dulunya
penyanyi terkenal, cantik, punya pacar keren (menurut pendapat dia dulu dan
pendapat orang-orang) tetapi karena si Heather ini mergokin cowonya selingkuh
dengan penyanyi pendatang baru jadilah si Heather ini ga jadi nyanyi lagi dan
putus sama cowonya. Mergokin cowonya selingkuh bukan satu-satunya alasan Heather
buat berhenti nyanyi sih setau aku. Tapi mantan cowonya dan ayah mantan cowonya yang notebene
yang punya label rekamannya si heather, mulai ga suka sama Heather, sama
suara-suara Heather. Jadilah si Heather memulai hidup baru. Nah info yang aku
kasih barusan kayaknya dijelasin rinci di buku pertamanya. Jadi di buku kedua udah
fokus sama Heather Wells yang udah move on, udah punya gebetan baru (meskipun
yang digebet ga ngeh), udah suka sama pekerjaan barunya, dan nyaman dengan
kondisi badannya.
Heather Wells berkerja di New York
Collage sebagai asisten direktur utama. Sebagai yang mengurusi asrama anak-anak
di New York Collage otomastis Heather hapal betul wajah-wajah anak muridnya. Sampailah
suatu hari di New York Collage ini ditemukan kepala murid yang ada dipanci
dikantin asrama karena orang-orang pada tidak mengenali wujud wajah korban yang
udah lama direbus di dalam panci akhirnya si Heather turun tangan. Diketahuilah
bahwa yang direbus di dalam panci adalah Lindsay Combs. Lindsay yang merupakan
pemandu sorak di New York Collage ini terkenal baik, pinter, pokoknya dewi
banget deh. Eeh pada bingung orang-rang siapa yang tega bunuh Lindsay dan kemana
bagian tubuh Lindsay lainnya.
Heather yang di buku pertama
sok-sok jadi detektif nah dibuku kedua ini juga sama, Heather padahal bukanlah
yang berwenang untuk mengusut masalah ini. Malah pihak sekolah udah mengusung
detektif untuk memecahkan masalah ini. Cuma karena si Heather ini cewe yang
berhati mulia dan ada bakat detektif dikit-dikit jadilah Heather diam-diam
mencari tau siapa yang bunuh Lindsay dan kemana sisa tubuh Lindsay dibuang.
Cerita di bukunya ga yang fokus di
kematian Lindsay ajah tetapi juga dikehidupannya Heather. Ayah yang mantan
narapidana yang tiba-tiba muncul berharap untuk tinggal bersama Heather, mantan
pacar yang terus menghubungi Heather dan menyangka bahwa Heather masih belum
move on dan masih mencintainya, dan gebetan Heather yang masih mengira bahwa Heather
belum cukup waktu untuk menerima lelaki lain. Yah intinya kita serba dibikin
penasaran siapa yang bunuh si Lindsay ini. Muncul nama teman sekamar Lindsay,
pacar Lindsay, sampai pada pelatih basket New York Collage. Ujungnya si Heather
ini berhasil membawa dirinya dan seorang murid New York Collage ke dalam masalah
pembunuhan Lindsay ini, pokoknya kalo sempet ajah si Heather ini salah
mengambil keputusan maka Heather dan muridnya bisa saja dibunuh juga oleh si pembunuh Lindsay ini, intinya mah yang
membunuh Lindsay diketahui, hubungan baik Heather dan ayahnya membaik, dan si
gebetan ngeh kalo Heather menyukainya. Tapi sayang ga happy ending, si gebetan
mengira Heather belum cukup waktu buat ngelupain mantannya, si gebetan ga mau
kalo doi cuman dijadiin cowo pelarian ajah. Yah begitulah. Tapi yang paling
ngena di buku ini sih pas ayahnya Heather bilang ke Heather kalo makanan tak
bisa berfungsi sebagai obat untuk semua luka yang ditorehkan padamu. Jadi ayah
Heather ini bertanya ke Heather gimana caranya membalas kesalahan ayahnya yang
Napi yang membuat Heather tumbuh dewasa tanpa ayahnya. Terus Heather jawab,
ayahnya cukup nyiapin sarapan pagi ajah, Heather sepenuhnya sudah memafkan
ayahnya. Nah lalu ayahnya pun menjawab kayak yang di atas tadi kalo makanan ga
sepenuhnya bisa mengobati semua luka, makanya Heather yang dulu penyanyi kurus
bisa berubah jadi ukuran 14. Ooh iya, Heather nya disini juga lucu, Heather
ngomongin cewe ga pake namanya (beberapa) Heather menyebutnya sesusai dengan
ukuran mereka kayak perempuan ukuran 2, perempuan ukuran 4, perempuan ukuran 3.
Dan Meg cabot ini buat disetiap bab bukunya ada kayak quote gitu yang pura-puranya
lirik yang ditulis Heather tapi ya gitu aku susah paham, secara kan ini novel
terjemahan ya. Aku contohin satu ya “ada badai yang siap menerjangku, angin ribut,
laut bergelora, entah berapa lama aku tetap bisa mengapung, pecandu coklat
dalam perahu yang tenggelam-Singking, ditulis oleh Heather Wells. Nah kocak
kan.
Balik lagi ke perkataan ayah Heather
kalo makanan tak bisa berfungsi sebagai obat untuk semua luka yang ditorehkan
padamu. Jadi ayah Heather ini beranggapan kalo selama ini Heather benar-benar
hidup dalam luka, ayahnya napi, ibunya ngalariin uang Heather dan di umur Heather
yang hampir 30an belum juga menemukan pendamping hidup, dan Heather meluapkan
semuanya dengan makanan. Yap. Persis yayu banget, stress dikit makan, bahagia
makan, abis nangis makan, bosen makan.
tapi kudu macam Heather harus bersyukur sama apa yang dimiliki, ga stres
sama bentuk tubuhnya, dan benar-benar menjadi diri sendiri. Size 14 is not fat
either ini totally cocok buat dibaca abg macam aku yang abg nya hampir habis
dan hampir jadi mbak-mbak, totally inspiring banget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar