Sabtu, 13 Agustus 2016

Makanan tak bisa berfungsi sebagai obat untuk semua luka yang ditorehkan padamu. Meg Cabot. Size 14 is not fat either.



Size 14 is not fat either ini adalah buku kedua Meg dari serial size .. is not fat. Jadi tau bukunya dari jaman SMA dan baru pengen baca akhir tahun kemaren dan ternyata dicari-cari udah ga nemu. Eeh ketemunya malah buku keduanya. Seharusnya aku baca dulu yang size 12 is not fat tapi ga nemu yaudah ya langsung baca yang ini ajah.
Jadi Heather Wells ini dulunya penyanyi terkenal, cantik, punya pacar keren (menurut pendapat dia dulu dan pendapat orang-orang) tetapi karena si Heather ini mergokin cowonya selingkuh dengan penyanyi pendatang baru jadilah si Heather ini ga jadi nyanyi lagi dan putus sama cowonya. Mergokin cowonya selingkuh bukan satu-satunya alasan Heather buat berhenti nyanyi sih setau aku. Tapi mantan  cowonya dan ayah mantan cowonya yang notebene yang punya label rekamannya si heather, mulai ga suka sama Heather, sama suara-suara Heather. Jadilah si Heather memulai hidup baru. Nah info yang aku kasih barusan kayaknya dijelasin rinci di buku pertamanya. Jadi di buku kedua udah fokus sama Heather Wells yang udah move on, udah punya gebetan baru (meskipun yang digebet ga ngeh), udah suka sama pekerjaan barunya, dan nyaman dengan kondisi badannya.
Heather Wells berkerja di New York Collage sebagai asisten direktur utama. Sebagai yang mengurusi asrama anak-anak di New York Collage otomastis Heather hapal betul wajah-wajah anak muridnya. Sampailah suatu hari di New York Collage ini ditemukan kepala murid yang ada dipanci dikantin asrama karena orang-orang pada tidak mengenali wujud wajah korban yang udah lama direbus di dalam panci akhirnya si Heather turun tangan. Diketahuilah bahwa yang direbus di dalam panci adalah Lindsay Combs. Lindsay yang merupakan pemandu sorak di New York Collage ini terkenal baik, pinter, pokoknya dewi banget deh. Eeh pada bingung orang-rang siapa yang tega bunuh Lindsay dan kemana bagian tubuh Lindsay lainnya.
Heather yang di buku pertama sok-sok jadi detektif nah dibuku kedua ini juga sama, Heather padahal bukanlah yang berwenang untuk mengusut masalah ini. Malah pihak sekolah udah mengusung detektif untuk memecahkan masalah ini. Cuma karena si Heather ini cewe yang berhati mulia dan ada bakat detektif dikit-dikit jadilah Heather diam-diam mencari tau siapa yang bunuh Lindsay dan kemana sisa tubuh Lindsay dibuang.
Cerita di bukunya ga yang fokus di kematian Lindsay ajah tetapi juga dikehidupannya Heather. Ayah yang mantan narapidana yang tiba-tiba muncul berharap untuk tinggal bersama Heather, mantan pacar yang terus menghubungi Heather dan menyangka bahwa Heather masih belum move on dan masih mencintainya, dan gebetan Heather yang masih mengira bahwa Heather belum cukup waktu untuk menerima lelaki lain. Yah intinya kita serba dibikin penasaran siapa yang bunuh si Lindsay ini. Muncul nama teman sekamar Lindsay, pacar Lindsay, sampai pada pelatih basket New York Collage. Ujungnya si Heather ini berhasil membawa dirinya dan seorang murid New York Collage ke dalam masalah pembunuhan Lindsay ini, pokoknya kalo sempet ajah si Heather ini salah mengambil keputusan maka Heather dan muridnya bisa saja dibunuh juga oleh  si pembunuh Lindsay ini, intinya mah yang membunuh Lindsay diketahui, hubungan baik Heather dan ayahnya membaik, dan si gebetan ngeh kalo Heather menyukainya. Tapi sayang ga happy ending, si gebetan mengira Heather belum cukup waktu buat ngelupain mantannya, si gebetan ga mau kalo doi cuman dijadiin cowo pelarian ajah. Yah begitulah. Tapi yang paling ngena di buku ini sih pas ayahnya Heather bilang ke Heather kalo makanan tak bisa berfungsi sebagai obat untuk semua luka yang ditorehkan padamu. Jadi ayah Heather ini bertanya ke Heather gimana caranya membalas kesalahan ayahnya yang Napi yang membuat Heather tumbuh dewasa tanpa ayahnya. Terus Heather jawab, ayahnya cukup nyiapin sarapan pagi ajah, Heather sepenuhnya sudah memafkan ayahnya. Nah lalu ayahnya pun menjawab kayak yang di atas tadi kalo makanan ga sepenuhnya bisa mengobati semua luka, makanya Heather yang dulu penyanyi kurus bisa berubah jadi ukuran 14. Ooh iya, Heather nya disini juga lucu, Heather ngomongin cewe ga pake namanya (beberapa) Heather menyebutnya sesusai dengan ukuran mereka kayak perempuan ukuran 2, perempuan ukuran 4, perempuan ukuran 3. Dan Meg cabot ini buat disetiap bab bukunya ada kayak quote gitu yang pura-puranya lirik yang ditulis Heather tapi ya gitu aku susah paham, secara kan ini novel terjemahan ya. Aku contohin satu ya “ada badai yang siap menerjangku, angin ribut, laut bergelora, entah berapa lama aku tetap bisa mengapung, pecandu coklat dalam perahu yang tenggelam-Singking, ditulis oleh Heather Wells. Nah kocak kan.
Balik lagi ke perkataan ayah Heather kalo makanan tak bisa berfungsi sebagai obat untuk semua luka yang ditorehkan padamu. Jadi ayah Heather ini beranggapan kalo selama ini Heather benar-benar hidup dalam luka, ayahnya napi, ibunya ngalariin uang Heather dan di umur Heather yang hampir 30an belum juga menemukan pendamping hidup, dan Heather meluapkan semuanya dengan makanan. Yap. Persis yayu banget, stress dikit makan, bahagia makan, abis nangis makan, bosen makan.  tapi kudu macam Heather harus bersyukur sama apa yang dimiliki, ga stres sama bentuk tubuhnya, dan benar-benar menjadi diri sendiri. Size 14 is not fat either ini totally cocok buat dibaca abg macam aku yang abg nya hampir habis dan hampir jadi mbak-mbak, totally inspiring banget.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar