Sabtu, 03 Februari 2018

PKL (I)

Hai hai semua yang berkenan membaca ini padahal cerita, tata bahasa, dan penulisannya awut-awutan, yaa mohon maaf karena ini bukan makalah ilmiah atau laporan perjalanan dinas, jadi nulisnya sesuka hati aku ajah lah ya (kayak ada yang baca ajah kan). Teruuuuss kita pake aku kamu ajah ya, supaya akrab -_-

Okee baiklah, sodara-sodara sebangsa setanah air. Aku bakal nyeritain perjalan yang so yesterday tapi amat sangat membekas. Yaituuuu jreng jreng… PKL geng Papua aku. hoho. kriiiik.
Jadi tadinya mau aku bikin jadi satu bagian ajah, tetapi setelah diskusi sama kakak put dan aku bilang kalo cerita yang aku ketik kepanjangan macam sinetron-sinetron, akhirnya aku bagi ceritanya menjadi beberapa bagian. 

BAIKLAH. BAGIAN (I).

Di semester 8, sebelum skripsi, mahasiswa Fakultas Kehutanan diwajibkan untuk Praktek Kerja Lapang (PKL) dan  anak-anak Manajemen Hutan diwajibkan PKL selama kurang lebih 2 bulan di IUPHHK-HTI/IUPHHK-HA (yang gatau silahkan google) dan diusahakan yang berada di luar Pulau Jawa. Jadi aku yang lemah dan tak berdaya ini sudah wanti-wanti ke sahabat senasib sepenanggungan yaitu Rizky Ramadhan Purnawati (Kikiw) supaya wajib dan kudu PKL bareng aku. Lalu bingung lah kan yayu dan kikiw ini, mana kita di Fahutan tuh ya macam itu lah (ga lihai-lihai amat), masuk kelas apalagi pas kelas praktikum yaaaa semangatnya cuman gegara kalo abang aspraknya ganteng ._. akhirnya entah kenapa waktu itu bisa sekelompok sama Putri Juita Simarmata (kakak put), Dennis Rendi Togi Manurung (dennis), Rizky Ramadhan Purnawati (Kikiw) dan Chandra Darmawan (Cecen).

Setelah sepakat mau PKL ke Papua Barat (aku ga sepakat amat sih ya, yang penting waktu itu cuman harus PKL bareng  kikiw ajah kan, jadi nurut weh), akhirnya temen–temen PKL aku ngehubungin Dirut salah satu IUPHHK-HA yang ada di Papua Barat, nama Bapak Dirutnya Bapak Ikhsan. Pak Ikhsan adalah senior kita yang berkecimpung di dunia perkayuan dan sampai sekarang mengurusi IUPHHK-HA Arfak Indra, kita dapat kontak Bapaknya dari kakak kelas yang tahun sebelumnya juga PKL di tempat bapaknya. Dan gayung pun bersambut, bapaknya setuju kita PKL di tempat bapaknya. dengan syarat, kami harus magang dulu selama 2 minggu sebelom keberangkatan ke papua di kantor pusat Arfak Indra di Jakarta. Dan sepakat bahwa gaji yang didapat dari hasil magang akan dipergunakan untuk membeli tiket pesawat dari Jakarta ke Ambon.

Sebelom fix banget kelompok PKL ini kan, banyaklah drama yang terjadi. Belom lagi cecen si ketua yang masih meragu apa mau masuk ke kelompok PKL aku yang mau ke Fak-Fak ini, atau mau ke kelompok PKL satu lagi yang ke Jayapura. Waktu ini sih aku emang berharap banget cecen ke kelompok aku (eeeeeeh pas sekarang baru mikir, kenapa ga cecen ajah yang ke kelompok satunya, dan anggota kelompok satunya "yang ituuuuu" ke kelompok aku, kan kali ajah bisa cinlok #eh #becanda). Dan ada drama nangis-nangis sama kikiw gegara aku ga dibolehin ngikut PKL ke Fak-Fak sama orangtua, tapi akhirnya setuju juga gegara aku bilangnya ga ada lagi yang mau nerima aku, gitu. Akhirnya yaudah fix, yayu, cecen,dennis, kakak put, kikiw berangkat ke Fakfak Papua Barat tertanggal Maret 2013.

Foto penampakan anggota geng PKL aku (Kanan-Kiri) : Dennis, Kikiw, Kakak Put, Yayuy, Cecen (ketua kelompok)

okaaaay, segini dulu ya. sampe ketemu lagi di bagian berikutnya... maap kalo garing. soalnya impian aku jd beautyblogger, eh ini malah jadi PKL blogger (moon Maap), byee, sampai ketemu di keseruan cerita magang aku dan temen-temen gilak aku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar